Cerita Seks Tante Seperti Perawan
Cerita Seks Tante Seperti Perawan – Kejadian ini terjadi setahun yang lalu ketika saya bekerja di perusahaan swasta. Saat itu, saya masih kuliah di universitas Yogyakarta. Pada semester ke-7, saya harus melakukan magang / kerja praktek di perusahaan. Selain itu, saya mendapat tempat di perusahaan swasta terkenal dari Jakarta Selatan.
Wow, jika saya tinggal di sana, biaya hidup pasti tinggi, bukan biaya asrama, makanan sehari-hari dan biaya lain. Karena itu, karena saya mempunyai seorang Tante yang tinggal di Jakarta, khususnya di daerah Cilandak, saya memutuskan untuk tinggal sementara di sana.
Tanteku adalah Tante Seli, dia baru berusia 25 tahun dan baru saja menikah. Tetapi karena suaminya yang bekerja di sebuah perusahaan pertambangan sering melakukan proyek di luar kota, Tante saya belum punya bayi. Karena suaminya sangat sibuk, dia kadang-kadang menghabiskan dua minggu atau bahkan sebulan ke luar kota.
Tante Seli benar-benar ingin dengan suaminya ketika dia berada di luar kota. Tetapi karena dia juga seorang wanita karir yang bekerja di bank swasta, niatnya adalah untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Sehingga dia bisa sering menemani suaminya ke mana-mana kemana dia pergi.
Tanteku Seli, orang itu manis, cantik, tapi juga tidak buruk. Wajahnya bulat dan oriental. Ia memiliki lesung pipi dan mata yang indah dengan tinggi 160 cm dan rambut lurus, jadi ia sering melihat bahwa ia tidak akan bosan.
Tubuhnya fantastis, mungkin karena belum pernah punya anak .. dan masih kaya perawan. Rencananya adalah bekerja secara konkret selama 2 bulan, maka dalam 2 bulan, saya meminta izin Tante Seli untuk tinggal di rumahnya. kebetulan juga tidak jauh dari lokasi kerja praktek saya.
Pertama kali gw pergi ke rumah Tante Seli, suaminya pergi ke Kalimantan untuk melaksanakan proyek penambangannya selama 2 bulan. Tante Seli, dengan wajah sedih.
Cerita Seks Tante Seperti Perawan – Setelah sarapan, aku dan Tanteku mengobrol bersama sambil menonton TV. Di sore hari, saya Tante belanja di supermarket dekat rumah saya. Setelah banyak belanja, Tante saya tidur siang dan saya pergi ke kamar untuk mengambil games dari laptop yang biasa saya pakai.
Kemudian saya mencari koleksi film Bokep, ada orang Indo, Asia dan banyak lagi. Hehehhe … Tau-tau, Tanteku datang ke kamarku dan mengatakan bahwa aku sudah dipanggil tetapi aku belum menjawab. Tanteku datang ke kamarku. Ahhh … Saya menemukan bahwa saya sedang menonton bokeps, Tanteku segera mendekati saya dan berkata:
“Kamu disini, kamu hanya melihat sendiri …!!” Aku merasa tidak enak, kupikir Tanteku ingin marah padaku, tetapi setelah itu, aku diminta untuk menonton bersama di kamar Tanteku.
Kami kemudian menonton film bersama di kamar Tante yang cukup besar. Tidak lama untuk melihat, Tante saya langsung berguling. Sepertinya Tante saya sangat bersemangat … Saya merasa tidak enak, sambil tersenyum saya melihat, maka Tante saya yang melihat saya segera mencubit saya, mengapa tersenyum sendiri. ..
Saya melihatnya untuk waktu yang lama, sekitar jam 1, Tanteku sepertinya sange … lalu bertanya,
“Ndi, bukankah ini sebesar milikmu?” Aku senang, aku tahu Tante Tanteku.
Saya hanya tersenyum, tetapi wajah saya memerah … kemudian Tante saya berkata:
“Bagaimana bisa, jangan merah seperti itu, wajahnya, … Tanteku hanya bertanya, itu kontol? Hihihi …” kata Tante.
“Yah, cemen … Andi, apa kamu sudah punya pacar atau belum?” Tanya Tante
Lalu Tante menjawab
“Kamu belum punya pacar … ?? selalu di bungkus ya kontolmu !! hhiihii … Apakah kamu ingin melihat memiliki Tante terlebih dahulu ??” … Tante bangkit dan, sementara mengangkat roknya, melepas celana dalamnya.
Jadi aku bisa liat itilnya…
“Ini, punya Tanteku … bagus kan ??” jawab Tante
Saya menjadi malu, tetapi saya berkata, … Kesempatan tidak datang dua kali … memek tampak merah dan sedikit basah, mungkin karena sange menonton film.
Rambutnya cukup tebal tetapi bersih, mungkin karena sering dicukur dan dipotong beberapa kali.
Saya sangat gugup, kali ini, saya melihat seorang memek secara langsung … Saya merasa jantung saya berdetak kencang! Penisku menjadi lebih keras karena dia horny.
“Yah, jangan malu-malu … Gentel kalau kamu masih pemalu seperti itu … kemaluanmu juga cukup besar … seperti punya Tante kaya … hei hei hei … itu Bulu tidak pernah dicukur, Ndi?”kata Tanteku.
“Oh ya, Tante … Aku tidak pernah mencukurnya … jika seseorang ingin mengukur Tante, aku cemberut, aku Tante …” kataku, jadi aku tidak lebih gugup.
Tanteku segera membuka baju dan roknya, lalu bra-nya.
“Aku kagum dengan Tanteku, aku punya Tante yang mulus ya … aku nyusu nenen ya …” Aku sedot kiriku dan belok kananku tampak seperti nen … nenen itu cukup besar, 36B.
Aku menjadi lebih bersemangat karena Tante Seli terus membelai selangkanganku. Ketika saya menarik bagian atas, tangan saya terus meledak vagina saya, dan saya sering mengambil bulu bersama.
“Jangan dicabut, sayang, sakit loh …” kata Tante. “Tapi itu tidak apa-apa, dan enakkan Tante …” jawabku.
Saya mengubah posisi, lalu saya menarik rambut dengan lembut, saya membuka bagian vagina, ternyata itu masih sempi, merah seperti itu. Segera, saya jilatin sampai Tante Seli membangkitkan kesedihannya. photomemek.com Tak lama kemudian, saya memasukkan jari saya ke dalam vaginanya. Aku coliknya sampai dia keluar dari air, Tanteku menjadi lebih tidak sabar …
“Ochh … ohhhhhh …” Lalu aku memainkannya di lidah, kepalaku kuat di pahanya, karena Tanteku gila. tak lama kemudian,
“Tante ingin kencing di sini … adhuuhhh … adhuuh …” kata Tante.
Lalu aku baru saja berkata
“Kencing saja di sini, ada apa dengan Tante …” jawabku
“Aahhhhh … uuuhhhhh … hahahahahah … nghhhhhhhhhhhhhhh” suara Tanteku menghela nafas. kemudian Tanteku kencing karena orgasme yang sangat penting … karena ada banyak air keluar … sampai menetes. Setelah itu, penisku terguncang dan penisku bengkak, berapa lama, hanya 3 menit, aku langsung menyemprot …
“Ahhhh tante … wajah Tante … maaf …” Aku tersenyum dan berterima kasih padaku …
Tak lama setelah ponsel Tanteku berdering, ternyata suaminya dari Kalimantan Nelfon. Aku bergegas ke celanaku dan ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, saya langsung duduk di depan sofa sambil menonton televisi. Belum lama ini Tante saya berteriak dari kamar untuk mengambil handuk untuk mandi “Di mana handuk putih?” Rupanya dari suaminya, Nelfonin. Semoga ini tidak akan terjadi, minta apa saja.
“Oh di bawah sinar matahari di belakang Tante … apa yang aku ambil ??” Jawab saya.
Tante-Tante, Tante Seli masih telanjang dan keluar dari kamarnya di belakang rumah. Saya terkejut oleh Tante saya, mengapa saya tidak malu, mungkin saya sudah mengambil beberapa kali … mengapa saya pikir ada pemandangan yang bagus. heheheh … Tante langsung menuju kamar mandi di kamarnya. Malam berlalu, saya kemudian tertidur. Demikian pula dengan Tante Seli juga tidur setelah mandi.
Minggu pagi, aku bangun dari tidur dan aku masih ingat betul vagina Tanteku benar-benar .. Ketika aku mandi, keran di kamar mandi rusak, jadi aku punya mulut ke mulut pintu untuk penumpang ruang air Tanteku. Tante Katakan padaku untuk masuk, karena tidak dikunci. Aku langsung menuju kamar mandi di kamar Tante Seli. Belum lama ini, saya mandi, tau-tau Tante Seli kata pintu toilet, “Ndi, buka bentar dong ..” kata Tante.
Aku membawa shower lagi berhenti, membuka pintu sedikit ngeluarin kepala Doang, karena dia masih telanjang. Tante Seli tiba-tiba masuk dan berkata.
“Mati untuk Tante kencing ya .. ingin melihat Tante kencing ?? ga, CD pakai ga tidur karena sudah sekarat kesalahan jadi gak bisa ditahan. tempat kencing di kasur, NTAR tidak repot .. !! “Tante kemudian menjawab bahwa dia sedang duduk di lemari piyama ngebuka.
“Di sini, liat punya tante lagi lucu kencing .. yaa .. Itil sayang Tante gede ?? Tante bercanda.
Aku langsung membalikkan penisku .. bangkit dan menulis Tante ngeliatin sampai pipisnya yang asli. Saya sangat bersemangat. Ketika dia sudah selesai buang air kecil, Tante langsung meraba-raba tanganku, tanganku menempel pada kucing.
“Ayo mandi bareng sayang .. NTAR semua bulu kemaluanmu rambut kemaluan rapihin kamu .. juga rotating Tante NTAR Tante rambut kemaluan Tante .. kali ini mau jembutnya ga .. yah .. yahh ..” ucap Tante. Segera saya menjawab, “Ya Tanteku tersayang …”
Jadi saya benar-benar mandi sampai saya tidak merasa terlalu lama. Setelah mandi, kami berdua keluar tanpa pakaian, mari kita lanjutkan ML di kamar Aeli. Seketika saya rebahin Tante Seli, saya kangkangin kaki, saya jilatin pus baru dicukur .. mengi Tante Sally perbudakan, kuremasremas toketnya sampai Kenceng berdua. Pagi yang indah …
“Ayo, ayolah … hanya untuk coli ??” tanya Tante dengan tergesa-gesa. Ternyata, Tante saya tidak tahan.
Saya langsung melompat … memasukkan penisku ke dalam vagina Tante Cunt. Mat .. sepertinya masih setengah panjang penis saya masih keset, saya kembali ke Abis .. Tante Sally bergetar seperti gergaji mesin sehingga membuat saya terguncang seperti perbudakan dunia selestial. Tante enak .. ahhh .. uhhh..aaghhh … ..plok plokk …. lama ga, Tante sudah mau keluar .. crtt..ccrtt .. ppsss … air datang kesenangan Tante vagina penis tumbuh ngenyot berdenyut ..
“Panas … enak …” kata Tante.
Saya mengubah posisi di lantai bawah, Tante Seli dengan goyangannya mengocok penisku. Berapa lama saya ingin keluar?
“Tanteku … aku ingin buang air kecil di sini … di istana di luar … ahh ahh …” …
“Tunggu Tante kering Myspace juga ingin buang air kecil .. ahhh .. uhhh..aggghhhrrr … Ahhhh .. uuhhhhhh …. mmgghhhhh … mmhmhmhhhhh ya Tante kencing .. Ayo madu bersama .. kita kencing crrooot .. croottt … ssooorrr pssss … agghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh … .. …… Saya dan Tante Sally orgasme bersama ..
aku Langung meringkuk dan mencium Tante Sally dengan baik .. dan aku ga lepasin Tante penis pus.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,